5 Tahap Design Thinking dan Manfaatnya dalam Pekerjaan
5 Tahap Design Thinking dan Manfaatnya dalam Pekerjaan | TopKarir.com

Design thinking atau berpikir desain adalah sebuah metodologi, filosofi, atau pendekatan dalam memecahkan sebuah masalah dan memberikan solusi-solusi yang bermakna. Berpikir desain tidak ada hubungannya dengan keilmuan desain grafis.

 

Proses berpikir desain bisa digunakan oleh siapapun di bidang apapun, untuk memecahkan masalah dan melahirkan ide-ide inovatif. Proses berpikir desain biasanya diajarkan di sekolah atau perguruan tinggi yang memiliki peminatan bisnis. 

 

Hal itu karena berpikir desain dipercaya bisa meningkatkan kepuasan pelanggan bagi sebuah perusahaan. Selain itu, berpikir desain juga membantu banyak pebisnis untuk melahirkan ide-ide inovatif, yang nantinya bisa dihadirkan dalam bentuk produk atau jasa.

Tahapan Design Thinking

Proses berpikir desain memiliki lima tahap. Proses berpikir desain fokus pada inovasi dan solusi. Berpikir desain juga harus dilakukan dengan sudut pandang manusia, alias costumer dari sebuah produk atau jasa yang ditawarkan atau ingin diciptakan.

1. Empathize

Langkah pertama dalam proses berpikir desain adalah berempati terhadap costumer atau segolongan orang-orang yang ingin kamu selesaikan masalahnya. Proses ini bisa dilakukan dengan mewawancarai mereka secara langsung.

 

Tanyakan dengan mendetail dan mendalam, perihal kesulitan dan masalah yang mereka alami. Lihat permasalahan itu dari sudut pandang mereka, dan coba bayangkan jika kamu menjadi mereka.

 

Proses ini harus menjawab siapa sebenarnya orang-orang yang memiliki masalah tersebut. Kenali mereka secara mendalam sampai dengan karakteristiknya. Pelajari apa sebenarnya masalah-masalah yang mereka hadapi.

2. Define

Setelah melakukan tahap empati dan mengumpulkan informasi mengenai masalah yang dihadapi golongan tersebut, mulailah untuk mendefinisikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari masalah itu.

 

Dari banyaknya orang yang diwawancarai, perhatikan apa kesamaan dari apa yang mereka semua ungkapkan. Buat sebuah kesimpulan atau statement yang bisa merangkum apa sebenarnya masalah utama mereka.

3. Ideate

Setelah berhasil merangkum masalah mereka, kini fokus kamu adalah untuk melahirkan ide-ide yang bisa memecahkan masalah itu. Ya, idenya lebih dari satu. Jangan takut, ide-ide itu tidak harus sempurna.

 

Ide-ide yang dilahirkan sebaiknya unik dan jangan ragu untuk menggunakan imajinasimu. Ada baiknya kamu buat sketsa gambar mengenai solusi atau ide apapun yang muncul untuk menyelesaikan masalah itu.

4. Prototype

Setelah melahirkan banyak ide, kini giliran kamu untuk menyaringnya. Lihat mana ide-ide yang benar-benar cocok dengan situasi nyata kehidupan. Tidak usah takut untuk mengkombinasikan ide baru kamu dengan ide yang sudah pernah dirumuskan oleh orang lain sebelumnya.

 

Kamu juga bisa menggabungkan dua atau lebih ide yang telah kamu rumuskan, dan buat solusi final beserta sketsanya. Setelahnya, buat prototype sederhana dari solusi atau ide inovatif tersebut. Prototype harus bisa digunakan atau dites.

5. Test

Tahap tekahir adalah mengetes prototype yang sudah kamu buat. Tes prototype itu kepada user atau customer yang sebelumnya ssudah kamu interview di tahap pertama.

 

Lihat apakah prototipe itu benar-benar berhasil memecahkan atau membantu masalah mereka. Jangan minder bila prototype kamu gagal dalam menyelesaikan masalah mereka.

 

Dengar apa kritik dan saran dari mereka tentang prototype itu, kemudian mundur ke langkah sebelumnya, dan cari lagi solusi yang lebih baik. Lakukan terus hingga prototype benar-benar berhasil dan menyelesaikan masalah secara nyata.

 

Manfaat Design Thinking dalam Pekerjaan

Berpikir desain sangat bermanfaat bagi semua bidang pekerjaan. Proses berpikir ini bisa membantumu memecahkan masalah yang kompleks di lingkungan kerja, sekaligus melahirkan ide yang inovatif.

 

Proses ini juga membantu perusahaan yang ingin menciptakan sesuatu yang baru untuk dipasarkan, bisa dalam bentuk produk atau jasa, pokoknya yang bisa menyelesaikan masalah sekelompok atau banyak orang.

 

Selain untuk menciptakan sesuatu yang baru, proses ini juga bisa untuk memperbaiki sesuatu yang sudah ada. Intinya, design thinking fokus pada sisi manusia, alias fokus pada ‘siapa’ dan ‘apa yang mereka butuhkan’.

 

Itulah tahapan design thinking dan manfaatnya dalam pekerjaan. Simak berbagai tips karir pilihan dan informasi terlengkap seputar dunia kerja di sini. Temukan juga info lowongan kerja di wilayah Jawa Timur di jatimcerdas.id sekarang!




Artikel Lainnya...
Komentar
Login terlebih dahulu jika ingin meninggalkan komentar.