Asosiasi Pengusaha Indonesia meluncurkan International Partnership Service Center untuk memfasilitasi investor asing dalam melakukan business match di dalam negeri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Shinta W. Kamdani mengatakan investasi asing bisa menjadi alternatif solusi di tengah kondisi ekonomi yang melemah.
"Kami ingin memfasilitasi investor asing yang mau berbisnis di Indonesia. Kalau ada interest, tapi tidak dikawal, ya bisa lari lagi," ujarnya disela acara Peresmian International Partnership Service Center (IPSC), Senin (15/6/2015).
Dia menjelaskan IPSC akan menyediakan informasi mengenai tata cara untuk berinvestasi dan berbisnis di Indonesia, membantu menghubungkan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),serta melakukan business matching dengan pemain lokal.
"Kami kan punya database-nya. Kebanyakan mereka tidak kenal , dan perlu referensi. Kami sediakan database per sektoral," katanya.
Menurut Shinta, selama ini Apindo memang telah memfasilitasi investor asing secara informal. Namun pihaknya merasa perlu dibentuk sebuah sistem formal untuk mempermudah investor agar tahu mereka harus ke mana untuk mencari informasi.
"Ada website, untuk database. Tapi di Apindo juga ada desk khusus, untuk datang langsung atau ditanyai melalui telepon," jelasnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani mengatakan investasi asing merupakan salah satu cara untuk mencapai target perekonomian nasional yang cukup tinggi.
"Kerja sama ini diupayakan bisa mentransformasikan jaringan internasional dan nasional Apindo dalam kemitraan strategis, yang bisa menyediakan lapangan kerja di Indonesia," ujarnya.
Dia menjelaskan peta jalan perekonomian Apindo merekomendasikan adanya penambahan tiga juta lapangan kerja tiap tahunnya dimulai dari 2014 hingga 2019. Untuk itu, program kemitraan seperti akan menjadi forum strategis.
Sumber: Bisnis.com